12 Fakta Tersembunyi Dari Iwan Fals Sebagai
12 Fakta Tersembunyi Dari Iwan Fals Sebagai Berikut!!
1. Sebelumnya nama Iwan Fals memiliki ejaan yang berubah-ubah. Dalam
beberapa album lamanya pernah memakai ejaan IWAN FALES, IWAN PALES, IWAN
FALLS, IWAN FALSE. Hingga akhirnya disederhanakan oleh pihak recording
menjadi Iwan Fals saja. Pada album lamanya juga pernah dicantumkan nama
asli (Virgiawan Listanto) sebagai pencipta lagu.
2. Sebelum
album ‘Sarjana Muda’ (1981), Iwan Fals sebenarnya sudah pernah rilis
beberapa album. Tetapi sekarang tidak ada satupun yang bisa ditemukan di
record store. Semuanya jadi collector item yang diburu para penggemar
fanatiknya. Karya-karya yang musik dan liriknya sangat sederhana
tersebar dibeberapa album yaitu ‘Yang Muda Yang Bercanda’, ‘Canda Dalam
Nada’, ‘Canda Dalam Ronda’, ‘Perjalanan’ dan ‘Tiga Bulan’. Bisa dihitung
hanya beberapa yang masih memiliki dan merawat album-album ini.
3. Lagu ‘Kemesraan’ adalah karya dari Franky dan Jhony Sahilatua yang
pada awalnya dinyanyikan oleh duet legendaris Franky dan Jane. Namun
pada masa itu lagu ini tidak terlalu populer. Kemudian Iwan Fals
ditawari untuk menyanyikan kembali bersama Titiek Hamzah. Lagi-lagi
karya ini tidak terlalu dikenal. Baru kemudian pada tahun 1988 lagu ini
dinyanyikan bersama-sama penyanyi lain yang tergabung dalam Musica
Studio seperti Chrisye (alm), Rafika Duri, Betharia Sonata dan
sebagainya dan menjadi lagu yang populer dan legendaris. Lagu Kemesraan
versi terakhir ini adalah titik awal populer nya lagu gaya ‘keroyokan’
di Indonesia yang saat itu memang sedang menjadi trend. Karya ini sampai
sekarang menjadi lagu ‘wajib’ perkumpulan ibu-ibu atau acara seremonial
lainnya.
4. Iwan Fals pernah membuat lagu berjudul ‘Anissa’
yang intinya bercerita tentang kelahiran putri keduanya (Anissa Cikal
Rambu Bassae) dimana banyak peristiwa yang terjadi selama masih didalam
kandungan. Sedianya lagu ini masuk dalam album ‘Aku Sayang Kamu’ pada
tahun 1986. Namun tidak jadi dimasukkan dengan alasan pihak recording
(Musica Studio) tidak mau mengambil resiko menampilkan lagu dengan lirik
yang keras. Kalau kita baca sampul album ‘Aku Sayang Kamu’, pada bagian
penata musik terdapat kata-kata Anissa namun lagu ini tidak pernah ada.
Lagu ini sempat diputar di radio tetapi hanya sebentar. Beberapa fans
fanatik beruntung bisa mendapat rekamannya dan menjadikan koleksi yang
berharga.
5. Iwan Fals pernah mengusulkan nama ‘Septiktank’
sebagai nama grup band yang akan dibentuk pada tahun 1989 bersama Jabo,
Yockie, Naniel, Nanoe, Innisisri, Totok Tewel dan Tatas. Namun beberapa
personil menolaknya sehingga dilakukan lotere. Dan terpilihlah nama
‘Swami’ yang merupakan usulan dari Jabo. Ini plesetan dari kata ‘suami’
karena mereka semua sudah beristri. Nama Swami dan Iwan Fals tidak bisa
dilepaskan dan melahirkan single hits yang begitu fenomenal sepanjang
masa yaitu lagu ‘Bento’.
6. Pitat Haeng, sebuah nama yang
mungkin asing ditelinga kita. Tapi tahukah anda, nama ini adalah nama
samaran yang digunakan Iwan Fals. Nama ini dipakainya ketika menciptakan
lagu yang cukup terkenal di era 90-an berjudul ‘Pak Tua’ untuk Elpamas
sebuah grup band, dan pernah digunakan ketika membantu album ‘Bukan Debu
Jalanan’ (1991) milik Sawung Jabo. “Pitat Haeng itu bahasa slengnya
Jogja untuk Iwan Fals. Pitat itu Iwan, Haeng itu Fals. Dia pake nama itu
karena nggak mau orang lain membeli album saya karena ada namanya. Dia
punya pikiran yang baek”, kata Jabo. Iwan Fals suka membuat karya untuk
orang lain dengan nama samaran. Dan kemungkinan masih ada beberapa nama
yang belum pernah diketahui.
7. Album ‘Cikal’ (1991) adalah
salah satu album solo paling dahsyat dalam sejarah karir Iwan Fals. One
of Iwan Fals’s loose albums. Terdapat sentuhan jazz dalam beberapa lagu
seperti ‘Proyek 13’ dan ‘Cendrawasih’. Kemampuan Iwan Fals menulis lirik
disini benar-benar mengagumkan. Album ini hanyalah sebagian dari
kejeniusan seorang Iwan Fals. Ini adalah album dimana Iwan Fals
menanggalkan bayang-bayang Bob Dylan, dan dia melakukan dengan sempurna.
8. Album 'Hijau' adalah album Iwan Fals yang ‘melawan arus’. Namun
album yang keluar pada tahun 1992 ini sangat istimewa, baik pengerjaan
musik, lirik, maupun kisah dibalik prosesnya. Iwan Fals sempat akan
membakar master album ini sebelum diproduksi. Alasannya Iwan Fals merasa
tersinggung albumnya ditawar-tawar oleh dua produser dari Harpa Record
dan Prosound yang bersaing ketat membeli master album ini. Setelah album
‘1910’ (1988), Iwan Fals tidak dikontrak lagi dengan Musica Studio.
Akhirnya master album ini dibeli oleh Prosound seharga Rp.365 juta
termasuk sampul yang dibuat Dik Doang dan video klip. Bayangkan nilai
segitu pada 1992. Sayangnya album yang mengusung musik kontemporer
berkualitas tinggi ini tidak terlalu laku. Bukan album yang mudah
dikonsumsi telinga pendengar biasa. Dan lebih tepatnya bisa dibilang
hanya yang mengerti musik yang bisa mengatakan album ini luar biasa.
9. Iwan Fals hanya membutuhkan gitar akustik dan harmonika untuk
menghasilkan sebuah album yang mengagumkan dan luar biasa. Pada album
‘Belum Ada Judul’ (1992) dia kembali ke gaya awal. Walaupun karya Iwan
Fals di album ini mengingatkan kembali pada karya-karya Bob Dylan,
terutama tiupan harmonikanya, tetap saja kalau bicara soal album akustik
ini adalah karya Iwan Fals yang paling maksimal dari yang pernah ada.
Album ini direkam secara live hanya selama 6 (enam) jam.
10.
Iwan Fals kembali mengusulkan nama nyeleneh untuk grup band barunya. Ia
pernah mengusulkan nama ‘Duda’ untuk band yang formasinya tidak jauh
beda dengan grup ‘Swami’ yang telah lama vakum. Namun usul itu ditolak,
dan akhirnya sepakat menggunakan nama ‘Dalbo’ yang berarti anak
genderuwo. Album ini meluncur pada tahun 1993.
11. Kalau
diperhatikan, beberapa tahun terakhir ini kita tidak pernah mengetahui
apa merk gitar atau alat musik lainnya yang digunakan oleh Iwan Fals
juga musisi pendukung dalam setiap konsernya. Semua merk atau logo baik
yang ada di alat musik dan sound system selalu ditutupi atau
dihilangkan. Hal yang sama juga berlaku pada background panggung yang
bersih dari sponsor.
12. Album ‘Manusia Setengah Dewa’ (2004)
adalah sebuah album akustik Iwan Fals yang mengingatkan kembali kepada
album ‘Belum Ada Judul’ (1992). Album ini sempat mendapat protes karena
tampilan gambar di covernya. Album ini dikerjakan secara live dan
memakan waktu 2 (dua) bulan. Yang menarik disini adalah, setelah proses
rekaman sudah final dan siap diproduksi, Iwan Fals baru sadar kalau dia
lupa memainkan harmonika. Untuk mengulang lagi jelas memakan waktu,
akhirnya album ini total hanya menampilkan permainan gitar akustik Iwan
Fals.
Merkur 15c Safety Razor - Barber Pole - Deccasino
BalasHapusMerkur 15C Safety Razor - Merkur deccasino - 15C for Barber Pole is https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ the perfect introduction to the Merkur 사설 토토 사이트 Safety Razor. 바카라 사이트